Kopi Times | Jakarta :
Ulos Batak mencuri hati Indonesia pada KKI 2024, Jakarta Convention Center (JCC) menjadi meriah dengan kunjungan para pecinta budaya dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia (FERDI & KKI) yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 4 Agustus 2024. Salah satu daya tarik utama di festival ini adalah Ulos Batak dari Sumatera Utara. Kain tenun dengan berbagai motif dan warna ini berhasil mencuri perhatian banyak pengunjung.
Generasi muda semakin mencintai Ulos, tidak lagi melihatnya sebagai barang kuno, tetapi sebagai simbol identitas budaya dan kebanggaan. Banyak anak muda yang membeli dan mengenakan Ulos, menunjukkan kebangkitan kesadaran budaya di kalangan mereka.
Manurung, pengelola Manurung Songket, kepada kopitimes.id menjelaskan makna Ulos bagi masyarakat Batak. “Bukan sekadar kain, Ulos adalah simbol kasih sayang, kehangatan, dan penghormatan. Digunakan dalam berbagai upacara adat seperti pernikahan dan kematian, setiap motif Ulos mengandung makna khusus. Misalnya, Ragi Hotang melambangkan kesatuan, sementara Ulos Sibolang digunakan dalam upacara kematian sebagai tanda duka cita,” sebut Manurung pada Sabtu, 3 Agustus 2024 di JCC Jakarta.
Selain nilai budaya, Ulos juga berpotensi mengangkat ekonomi rumah tangga. Dengan meningkatnya permintaan, para pengrajin Ulos bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga mereka. Proses pembuatan Ulos yang rumit dan membutuhkan keterampilan tinggi ditampilkan dalam demonstrasi di festival, memperlihatkan dedikasi para pengrajin.
Festival ini juga menjadi ajang edukasi, dengan diskusi dan workshop yang memperdalam pemahaman tentang pentingnya melestarikan warisan budaya. Para ahli budaya dan pengrajin berbagi pengetahuan tentang sejarah, makna, dan proses pembuatan Ulos, serta upaya untuk menjaga kelangsungan industri tenun ini.
Kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal semakin kuat, terutama di kalangan generasi muda. Mereka mulai memahami bahwa warisan budaya seperti Ulos adalah bagian dari identitas mereka. Dengan mengenakan Ulos, mereka menunjukkan rasa bangga dan turut serta dalam menjaga tradisi ini tetap hidup.
Dukungan dari pemerintah dan berbagai lembaga sangat penting dalam mengembangkan industri Ulos. Program pelatihan dan bantuan kepada para pengrajin, serta pemasaran yang efektif, membantu memperluas jangkauan pasar Ulos. Inovasi dalam desain juga mendorong popularitas Ulos, membuatnya lebih mudah diakses dan diterima oleh masyarakat luas.
Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia mengingatkan kita akan kekayaan budaya yang kita miliki dan pentingnya melestarikannya. Ulos Batak, dengan segala keindahan dan maknanya, menjadi simbol kebanggaan dan identitas budaya kita. Mari kita terus mendukung produk-produk lokal seperti Ulos, agar warisan leluhur kita tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.(Red/Hery Manalu)