spot_img
BerandaOpiniStrategi Komunikasi dalam Menghadapi Isu Publik di Era Digital

Strategi Komunikasi dalam Menghadapi Isu Publik di Era Digital

Lutfina Resky Emelly, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB

Pendahuluan

Di era digital, informasi menyebar cepat melalui media sosial dan portal berita. Isu kecil dapat berkembang menjadi polemik besar dalam hitungan jam, berisiko merusak reputasi individu, organisasi, atau pemerintah jika tidak dikelola dengan baik.
Pengelolaan isu publik bukan sekadar klarifikasi, tetapi juga pengendalian narasi agar tidak berkembang menjadi krisis. Strategi komunikasi yang tepat diperlukan untuk menjaga kepercayaan publik dan mencegah penyebaran informasi yang memperburuk situasi.

Kasus viral menunjukkan dampak besar isu publik, seperti boikot terhadap brand kecantikan yang iklannya dianggap merendahkan perempuan atau dugaan kebocoran data nasabah bank yang viral di Twitter. Respons cepat dan komunikasi yang transparan menjadi kunci dalam meredam isu semacam ini.

Artikel ini akan membahas penyebab isu publik serta strategi komunikasi efektif untuk mengelolanya di era digital.
Penyebab Munculnya Isu Publik
timbul karena berbagai faktor, baik kesalahan internal maupun pengaruh eksternal. Beberapa penyebab utama meliputi:

1. Kesalahan Internal dan Kebijakan Kontroversial
Kesalahan komunikasi atau kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada publik sering menjadi pemicu utama isu. Contohnya, pada tahun 2022, sebuah brand kecantikan di Indonesia mendapat kecaman karena iklannya dianggap merendahkan perempuan. Kampanye ini memicu protes dan boikot, hingga perusahaan terpaksa menarik iklannya dan meminta maaf.

2. Pengaruh Media dan Media Sosial
Media memiliki peran besar dalam membentuk opini publik. Isu yang awalnya hanya dibahas dalam komunitas kecil bisa meluas ketika media nasional mengangkatnya. Contohnya, pada 2023, dugaan kebocoran data nasabah sebuah bank besar menjadi viral di Twitter sebelum akhirnya menjadi perhatian media nasional. Tekanan publik pun meningkat, memaksa pihak bank untuk memberikan klarifikasi.
Strategi Komunikasi dalam Menghadapi Isu Publik.

Untuk meredam isu publik, organisasi perlu menerapkan strategi komunikasi yang tepat. Berikut beberapa langkah penting:
1. Respons Cepat dan Transparan
Kecepatan dan transparansi sangat penting dalam mengelola isu publik. Ketika muncul dugaan kebocoran data, misalnya, BCA segera mengeluarkan pernyataan resmi untuk menjelaskan situasi dan langkah penanganannya. Respons cepat ini dapat mencegah spekulasi lebih lanjut dan membantu mengembalikan kepercayaan publik.

2. Menggunakan Juru Bicara yang Kredibel
Seorang juru bicara yang kompeten dapat membantu menyampaikan pesan dengan lebih meyakinkan. Contohnya, dalam menghadapi pandemi COVID-19, pemerintah menunjuk pakar kesehatan sebagai juru bicara Satgas COVID-19. Dengan menghadirkan ahli yang berkompeten, masyarakat lebih percaya terhadap informasi yang diberikan.

3. Pemanfaatan Media yang Tepat
Pemilihan media komunikasi harus disesuaikan dengan audiens dan platform yang digunakan. Jika isu berkembang di media sosial, klarifikasi harus segera disampaikan melalui kanal tersebut. Sementara itu, jika isu sudah menjadi perhatian media nasional, konferensi pers atau wawancara eksklusif bisa menjadi solusi yang lebih efektif.

4. Evaluasi dan Perbaikan Kebijakan
Setelah isu mereda, organisasi perlu melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang. Misalnya, setelah banyak menerima keluhan pelanggan, beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia meningkatkan layanan pelanggan mereka dengan mempercepat respons di media sosial dan menyediakan fitur live chat untuk menyelesaikan masalah lebih cepat.

Kesimpulan
Isu publik tidak dapat dihindari, tetapi dengan strategi komunikasi yang tepat, dampaknya dapat diminimalisir. Respons cepat, transparansi, penggunaan media yang tepat, serta evaluasi kebijakan adalah langkah penting dalam mengelola isu publik. Keberhasilan suatu organisasi dalam menangani isu sangat bergantung pada cara mereka berkomunikasi dengan publik. Oleh karena itu, strategi komunikasi yang matang sangat penting dalam menjaga reputasi dan kepercayaan masyarakat di era digital ini. (Red/*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini