Oleh : Hery Buha Manalu
Dosen Pasca Sarjana STT Paulus Medan, Pemerhati Budaya dan Lingkungan
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, melalui Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, telah mengumumkan 13 bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada 2024. Di antara mereka, Letnan Jenderal TNI (Purn) Edy Rahmayadi kembali maju sebagai calon gubernur Sumatera Utara. Pengumuman ini disambut dengan harapan besar oleh masyarakat Sumatera Utara, terutama dalam hal kemajuan kebudayaan.
Sumatera Utara dikenal dengan kekayaan budayanya yang beragam, mulai dari Batak, Melayu, hingga Mandailing. Namun, di tengah arus modernisasi, banyak tradisi dan nilai budaya yang mulai tergerus. Masyarakat Sumut berharap bahwa di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi, pelestarian dan pengembangan budaya lokal akan mendapat perhatian khusus. Edy diharapkan mampu merumuskan kebijakan yang tidak hanya melestarikan, tetapi juga mempromosikan kebudayaan Sumatera Utara di tingkat nasional dan internasional.
Harapan ini mencakup revitalisasi nilai-nilai tradisional yang selama ini menjadi fondasi masyarakat Sumut. Dari seni, manortor hingga penggunaan ulos dalam kehidupan sehari-hari, budaya ini memerlukan dukungan konkret dari pemerintah daerah untuk tetap hidup dan relevan di era modern. Masyarakat ingin melihat program-program yang mengintegrasikan budaya lokal ke dalam sistem pendidikan, pariwisata, dan ekonomi kreatif, sehingga kebudayaan tidak hanya menjadi identitas, tetapi juga aset yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Edy Rahmayadi juga diharapkan untuk memfasilitasi dialog antar budaya di Sumatera Utara, menciptakan ruang-ruang di mana keragaman budaya dapat berkembang harmonis. Ini penting untuk memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat yang multietnis dan multikultural, sehingga Sumatera Utara tidak hanya dikenal karena kekayaan budayanya, tetapi juga karena kesatuan dan toleransi antarbudaya yang kuat.
Selain itu, perhatian terhadap seni dan sastra lokal juga menjadi harapan masyarakat. Peningkatan akses dan dukungan untuk para seniman dan budayawan lokal melalui festival budaya, pameran seni, dan program hibah seni, dapat menjadi langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan budaya Sumatera Utara.