spot_img
BerandaEkonomi/BisnisSinergi, Kunci Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara

Sinergi, Kunci Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara

Kopi Times | Medan :

Sinergi Keuangan Syariah dan Digitalisasi: kunci pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara, Bank Indonesia (BI) semakin memperkuat sinergi ekonomi keuangan syariah dan digitalisasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing di Sumatera Utara. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah penyelenggaraan Semesta Fest 2025 (Semarak Ekonomi Syariah dan Keuangan Digital Festival), yang mengintegrasikan dua agenda besar, yakni Road to Festival Ekonomi Syariah (FESYAR) dan Road to Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI).

Mengusung tema “Sinergi Keuangan Syariah dan Digitalisasi dalam Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Regional”, festival ini bertujuan memperkuat ekosistem keuangan berbasis syariah dan digital agar dapat menopang pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

Kolaborasi untuk Ekonomi Berdaya Saing

Perhelatan Semesta Fest 2025 dibuka secara resmi pada 13 Maret 2025 di Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan. Hadir dalam acara ini berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah, regulator, akademisi, pelaku industri, hingga komunitas bisnis.

Staf Ahli Gubernur Gubernur Sumatera Utara, Achmad Fadly, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor perbankan, dan masyarakat dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah. “Ekonomi syariah berpotensi menjadi motor pertumbuhan yang lebih stabil dan inklusif. Dengan digitalisasi sebagai akselerator, kita bisa meningkatkan akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan hal itu, Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menyoroti pentingnya transformasi digital dalam layanan keuangan syariah. Menurutnya, digitalisasi dapat mempercepat inklusi keuangan dan membantu UMKM terhubung ke pasar yang lebih luas.

Inspirasi dari Kesultanan Deli: Ekonomi Syariah yang Berkelanjutan

Kepala Perwakilan BI Sumut, Rudy Brando Hutabarat, mengingatkan bahwa ekonomi syariah bukanlah konsep baru di Sumatera Utara. Ia mencontohkan Kesultanan Deli, yang telah menerapkan prinsip ekonomi berbasis syariah dalam perdagangan dan pertanian sejak abad ke-19. “Kesultanan Deli menjadi bukti bagaimana ekonomi berbasis nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan sosial mampu menciptakan pusat perdagangan yang maju dan berdaya saing,” ungkapnya.

Ekonomi Syariah, Digitalisasi, dan Masa Depan Sumatera Utara

Selain forum dan edukasi, acara ini juga menggelar Tabligh Akbar bersama Ustadz Anugrah Cahyadi (Ucay), yang menyoroti peran ekonomi syariah dalam kesejahteraan umat. Sementara itu, selama bulan Ramadan, rangkaian bazar UMKM halal akan digelar di berbagai lokasi strategis di Medan dan sekitarnya, termasuk Plaza Medan Fair, Istana Maimun, dan Masjid Raya Medan.

Dengan kombinasi ekonomi syariah dan digitalisasi, Sumatera Utara berpeluang memperkuat daya saingnya di tingkat nasional maupun global. Sinergi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem keuangan yang stabil, inklusif, dan berkelanjutan, demi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di masa depan. (Red/Hery Buha Manalu)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini